Bali Overview Accommodation Dining Travel MICE Trading Art Galleries Fashion Textile Adventure Jewelry Advertise Others Contact
 
Play Group  
Kindergarten  
Elementry/Junior High School  
High School  
College  
University  
Courses & Degrees  
International School  
Folks Tale  
Story  
Others  
 
All About Bali  
Useful Info  
Company Info  
Site Map  
Advertise  
Contact  
Help  
Home  
Home > Education > FolksTale > Gadis Jelmaan Burung
 
Gadis Jelmaan Burung
 
 
Adalah putra mahkota bernama Raja Muda. Ia sudah lama ingin berumah tangga, tetapi belum menemukan gadis yang cocok untuk dijadikan istrinya.

Setelah lama mencari-mencari jodoh, pada suatu malam bermimpi melihat seorang tua datang kepadanya. Orang tua itu mengatakan kepada Raja Muda, kalau dia ingin mendapat jodoh dia harus pergi ke halaman sebuah rumah yang terletak di dekat pantai. Di halaman rumah itu terdapat pohon kelapa gading. Kalau burung kuau turun dari kahyangan mereka akan hinggap di pohon kelapa gading itu. Selanjutnya, orang tua tersebut menganjurkan agar Raja Muda menangkap burung kuau yang turun dari kahyangan itu.

Setelah mendapat mimpi, pergilah Raja Muda ketempat rumah yang disebutkan orang tua dalam mimpinya itu. Di halaman rumah, tumbuh beberapa kelapa gading. Untuk menyembunyikan dirinya, Raja Muda menimbun dirinya dengan pasir di halaman rumah, dan mukanya ia tutupi dengan tempurung. Sangkar untuk burung kuau yang akan ditangkapnya disembunyikan Raja Muda di satu tempat.

Tak lama setelah Raja Muda menyembunyikan dirinya di bawah timbunan pasir, turunlah beberapa ekor burung kuau dari kayangan dan hinggap di pohon kelapa gading tersebut.

Burung-burung kuau itu kakak beradik. Yang bungsu turun kebawah dan bermain-main di atas pasir. Melihat hal itu, burung kuau yang tertua bernyanyi dengan kata-kata ibarat untuk menasehati adiknya yang bungsu itu agar berhati-hati.

Tetapi burung kuau yang bungsu itu tak mempedulikan nasehat kakaknya itu. Dia terus juga bermain-main dengan gembira di atas pasir tanpa memperhatikan keadaan di sekitarnya. Raja Muda yang bersembunyi diatas tumpukan pasir yang menutupi badannya sangat terkesan mendengar nyanyian burung kuau yang sangat merdu itu. Ketika burung kuau yang bungsu itu sampai ke dekatnya, tiba-tiba Raja Muda menangkapnya dan memasukkannya kedalam sangkar. Melihat kejadian itu, burung-burung kuau yang berada di atas pohon kelapa gading segera terbang kembali ke kahyangan.

Dengan perasaan yang sangat gembira, Raja Muda membawa burung kuau itu ke istana dan diletakkannya disebelah kamar peraduannya. Pada suatu malam menjelang dini hari, menjelmalah burung kuau itu menjadi seorang putri yang cantik jelita. Ia keluar dari sangkarnya dan pergi ke dapur istana memasak makanan yang lezat-lezat. Kemudian, kembali masuk kedalam sangkar dan mengubah dirinya menjadi burung kuau.

Ketika bersantap pagi, Raja Muda merasa heran karena makanannya yang terhidang luar biasa lezatnya. Oleh karena itu, dia tanyakan kepada juru masak istana siapa yang memasak makanan itu. Juru masak istana mengatakan bahwa bukan dia yang memasak makanan itu. Malahan, dia juga merasa heran sekali, sebab ketika dia bangun makanan itu sudah terhidang di atas meja.

Setelah kejadian serupa berulang beberapa kali, Raja Muda berusaha untuk mengetahui bagaimana hal itu bisa terjadi. Suatu malam, Raja Muda sengaja tidak tidur untuk mengintip siapa yang selalu menyediakan makanan yang sangat lezat itu dimeja makan. Menjelang dini hari, Raja Muda mendengar suara-suara yang aneh di ruangan tempat meletakkan sangkar burung kuau. Lantas dia pun mengintip ke tempat itu. Raja Muda jadi sangat terkejut karena tampak olehnya burung kuau itu menjelma menjadi seorang putri yang cantik jelita. Kemudian putri yang sangat cantik itu pergi ke dapur istana. Buru-buru Raja Muda mengambil sangkar burung kuau itu dan dia bawa kekamarnya. Ketika putri yang cantik itu selesai menghidangkan makanan dan hendak masuk kembali ke sangkar burung kuau itu, ternyata sangkar itu sudah hilang. Oleh karena itu, dia tak bisa masuk lagi kedalam sangkar dan menjelmakan dirinya kembali menjadi burung kuau. Lantas, bersembunyilah putri yang cantik itu disatu tempat.

Pagi harinya, Raja Muda pura-pura mengatakan kepada pesuruh istana bahwa burung kuaunya hilang. Kemudian, diperintahkanlah pesuruh istana itu mencarinya sampai dapat. Ketika sibuk mencari burung kuau yang hilang itu, pesuruh istana melihat seorang gadis cantik bersembunyi di satu tempat. Pesuruh istana menanyakan siapa dia. Karena tak bisa mengelak lagi, gadis cantik itumengatakan bahwa dia adalah penjelmaan burung kuau. Kemudian, pesuruh istana membawa putri yang cantik itu menghadap Raja Muda.

Beberapa waktu kemudian, diselenggarakan perkawinan Raja Muda dengan putri cantik penjelmaan dari burung kuau itu. Raja Muda merasa berbahagia sekali mendapat jodoh seorang gadis yang sangat cantik dan berbudi luhur. Setelah setahun mereka hidup berumah tangga denangan bahagia, lahirlah anak mereka yang pertama, seorang putra yang sangat tampan.

Sementara itu, kedua orang tua putri burung kuau yang tinggal di kahyangan selalu dirundung perasaan duka cita. Sudah lebih setahun lamanya mereka menunggu, namun putri mereka yang bungsung tak juga kembali dari dunia ke kayangan. Ingin rasanya mereka mencari putri mereka yang bungsu itu kedunia. Tapi mereka tak melakukannya karena takut ditangkap dan dibinasakan manusia. Mereka tak lagi mengizinkan putri-putri mereka turun bermain-main kedunia agar tidak mengalami nasib yang sama seperti putri mereka yang bungsu itu.

Pada suatu hari, Raja Muda bersama istrinya putri burung kuau bersenang-senang di taman bunga istana. Di sekitar mereka terdapat bunga-bunga yang indah sedang berkembang sehingga membuat udara berbau harum.

Raja Muda berbaring sambil meletakkan kepalanya dipangkuan istrinya. Dengan perlahan-lahan, putri burung kuau membelai-belai kepala suaminya. Raja Muda merasa senang sekali saat itu. Tiba-tiba dia teringat betapa merdunya nyanyian burung kuaunya dahulu didengarnya, ketika dia bersembunyi di bawah timbunan pasir sambil menunggu kesempatan baik untuk menangkap burung kuau yang kini sudah menjadi istrinya.

Karena teringat pada nyanyian burung kuau yang sangat merdu itu, Raja Muda meminta istrinya agar menyanyi untuknya. Tetapi istrinya menolak dan menasehati Raja Muda agar tidak memintanya menyanyi. Kalau dia bernyanyi hatinya akan merasa sedih sekali dan juga akan menimbulkan penyesalan bagi Raja Muda. Raja Muda tidak mau menerima nasehat istrinya itu, dan terus saja membujuk istrinya agar mau menyanyi untuknya. Istri Raja Muda tetap menolak dan memberi nasehat yang sama kepada Raja Muda. Justru karena itu Raja Muda tetap penasaran ingin tahu mengapa istrinya mengatakan kalau dia menyanyi akan menimbulkan penyesalan bagi Raja Muda.

Akhirnya, karena Raja Muda membujuk dan mendesak terus, dengan perasaan terpaksa istrinya menyanyikan lagu burung kuau dengan suara merdu sekali. Karena merdunya lagu burung kuau itu, baru dua bait pantunnya dinyanyika oleh putri burung kuau tertidurlah Raja Muda dengan kepala terkulai dipangkuan istrinya. Ketika istrinya berhenti bernyanyi, tiba-tiba Raja Muda tersentak dari tidurnya dan menyuruh istrinya agar bernyanyi terus. Maka diteruskan istrinya bernyanyi. Raja Muda tertidur kembali dibuaian nyanyian istrinya itu. Tambah lama istri Raja Muda bernyanyi tambah tinggi suaranya, tubuhnya gemetar dan air matanya bercucuran.

Kemudian perlahan-lahan istri Raja Muda yang sedang bernyanyi itu menjelma menjadi burung kuau. Sambil menggepak-gepakkan sayapnya terbanglah dia perlahan-lahan meninggalkan suaminya. Tiba-tiba Raja Muda terbangun dan dia lihat istrinya tak ada lagi di sampingnya. Yang tampak olehnya ialah burung kuau yang sedang terbang membubung ke kahyangan. Raja Muda menjadi sadar bahwa istrinya sudah menjelma kembali menjadi burung kuau dan terbang meninggalkan dia. Oleh karena itu, Raja Muda menyesal sekali telah menyuruh istrinya menyanyikan lagu burung kuau baginya. Akan tetapi, penyesalan tak berguna lagi karena istrinya sudah terbang membubung kekayangan.
 
Copyright © 2005, Bali Directory Designed and Managed by bali3000