Bali Overview Accommodation Dining Travel MICE Trading Art Galleries Fashion Textile Adventure Jewelry Advertise Others Contact
 
Play Group  
Kindergarten  
Elementry/Junior High School  
High School  
College  
University  
Courses & Degrees  
International School  
Folks Tale  
Story  
Others  
 
All About Bali  
Useful Info  
Company Info  
Site Map  
Advertise  
Contact  
Help  
Home  
Home > Education > Story > Pendidikan Anak
 
Pendidikan Anak
 
Yan Zhitui (531-591) adalah seorang cendekiawan terkenal pada abad keenam. Keluarganya mempunyai riwayat yang panjang sebagai pegawai negeri dan prestasi dalam pendidikan. Yan hidup dalam periode kekacauan di sejarah China yang dikenal dengan masa dinasti-dinasti Utara dan Selatan. Selama seratus tujuh puluh tahun, China terbagi menjadi dua bagian: utara dan selatan. Pada masa itu, penguasa di utara berpindah tangan empat kali dan lima kali di selatan. Yan mengabdi di bawah dua pemerintahan, dua kali di penjara oleh pihak lawan, dan melalui lima rezim dalam masa hidupnya selama enam puluh tahun.

Berdasarkan keyakinannya atas nilai-nilai keluarga, perhatiannya terhadap perkembangan dan pertumbuhan pribadi, dan keyakinan moral, Yan menulis “Instruksi Keluarga” bagi anak-anaknya, dengan berbagai pelajaran yang didapatnya dari beragam pengalaman dalam hidupnya, penderitaan pribadinya dan kesulitan dalam kariernya. Buku itu menekankan banyak nilai yang diyakini oleh masyarakat China kuno.

Sudah menjadi kewajibanmu sebagai orangtua untuk membekali anak-anakmu dengan pendidikan yang baik. Cinta bukan berarti hanya memberi makan dan pakaian yang baik bagi anak-anak dan memenuhi kebutuhan materi mereka. Mencintai juga berarti mendidik, dan pendidikan seharusnya dimulai bahkan sebelum si anak lahir.

Ketika seorang wanita hamil, dia seharusnya membaca buku yang tepat atau mendengarkan bacaan klasik yang baik, yang dibacakan untuknya, dan berada di lingkungan yang tepat. Dia seharusnya tidak memaksakan dirinya atau membiarkan sesuatu menakutinya. Dia seharusnya tidak mencari kepuasan indra melalui stimulasi seperti obat-obatan atau kegiatan seksual. Dia seharusnya menghindari pertengkaran dan jangan terlalu banyak bicara.

Pendek kata, dia seharusnya tidak melihat, tidak mendengar, dan tidak mengatakan sesuatu yang jahat. Maka dia akan melahirkan seorang bayi yang cerdas dan sehat. Kalau tidak, dia mungkin menyebabkan gangguan pada anaknya. Maka seorang wanita mempunyai tanggung jawab yang besar untuk mendidik anaknya yang belum lahir.

Jika seorang anak tidak mendapatkan pendidikan yang cukup sebelum kelahirannya, pendidikan seharusnya dimulai segera, saat dia sudah dapat mengenali wajah orang-orang dan membaca ekspresinya. Latihlah dia untuk mendengarkan dan mengikuti instruksimu dalam hal apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, kapan bermain dan kapan beristirahat. Seorang anak yang tumbuh dengan cara ini tidak membutuhkan hukuman fisik ketika dia tumbuh menjadi besar.

Pujilah anak itu ketika dia layak untuk menerimanya. Jangan memuji dia ketika kamu harus berbicara serius dengannya. Jangan tertawa ketika kamu harus memarahinya. Kalau tidak anak itu dapat salah mengerti atau menjadi bingung. Jika kelakuan buruknya menjadi kebiasaan, mungkin sudah terlambat untuk mengubahnya. Kebiasaan adalah keadaan alami yang kedua. Pada saat kebiasaan buruk sudah terbentuk, bahkan hukuman fisik pun tidak akan dapat mengubahnya. Hukumanmu hanya akan menimbulkan penolakan pada anak itu. Anak semacam ini akan mengalami banyak kesulitan ketika dia tumbuh menjadi dewasa.

Ada waktunya hukuman fisik itu perlu untuk mendidik anak. Mereka yang mengatakan tidak tega untuk menghukum anaknya sesungguhnya membuatnya lebih buruk daripada memperbaikinya. Beberapa orangtua beranggapan mereka tidak menghukum anak mereka karena tidak mau anaknya kehilangan rasa percaya diri. Tapi saya bertanya kepadamu, “Jika seseorang sakit, apakah kamu tidak akan memberinya obat karena obat itu pahit?” Orangtua yang menghukum anaknya bukan melakukannya untuk kesenangan, tetapi karena mereka tidak mempunyai pilihan lain kecuali melakukan tindakan penting dan terpaksa dalam suatu keadaan tertentu. Yang paling buruk adalah menghukum anak itu setelah kamu memanjakan mereka.

Menurut saya, pendidikan tidaklah lebih berguna bagi yang jenius atau yang idiot, tetapi ditujukan untuk anak yang biasa-biasa saja.
 
Next
 
Komentar: Yan Zhitui hidup di masyarakat yang didominasi oleh orang laki-laki, yang tentu saja mempengaruhi pandangannya dan bahkan pilihan kata-katanya. Bagaimanapun juga hal ini janganlah menghambat kita untuk menghargai kebenaran yang dia katakan.
 
Konfusius, 551-479 S.M
Zigong bertanya, “Adakah moto tunggal yang dapat dipakai seseorang sepanjang hidupnya?”
Sang guru berkata, “Mungkin memperhatikan sesama. Jangan melakukan sesuatu kepada sesama yang kamu tidak ingin orang lakukan kepadamu.”
 
Taken From Michael C. Tang Book
Kisah-Kisah Kebijaksanaan China Klasik - Refleksi Bagi Para Pemimpin
 
Copyright © 2005-2024, Bali Directory Designed and Managed by bali3000