Bali Overview Accommodation Dining Travel MICE Trading Art Galleries Fashion Textile Adventure Jewelry Advertise Others Contact
 
Play Group  
Kindergarten  
Elementry/Junior High School  
High School  
College  
University  
Courses & Degrees  
International School  
Folks Tale  
Story  
Others  
 
All About Bali  
Useful Info  
Company Info  
Site Map  
Advertise  
Contact  
Help  
Home  
Home > Education > Story > Pepatah Pria Berkeluarga
 
Pepatah Pria Berkeluarga
 
1. Bangunlah di saat matahari terbit, sapulah halaman dan bersihkan rumah secara keseluruhan.
Beristirahatlah ketika malam tiba; pastikan bahwa pintu terkunci dan jendela tertutup.
2. Setiap kali hendak menyantap semangkuk nasi, pikirkanlah bagaimana sulitnya menumbuhkan benih.
Pada setiap potong pakaian, pikirkanlah berapa banyak tenaga yang dibutuhkan untuk menenunnya.
3. Perbaikilah rumahmu sebelum hujan.
Galilah sumurmu sebelum kamu haus.
4. Berhematlah dalam kehidupan sehari-hari.
Janganlah memanjakan dirimu sekalipun kamu sedang menjamu tamu.
5. Pertahankan peralatan dapurmu sederhana dan bersih, maka akan membuatnya seakan terbuat dari perak.
Makanlah makanan yang sederhana dan bergizi; sayur-sayuran lebih baik dibandingkan kue-kue yang mahal.
6. Jangan membangun rumah terlalu mewah.
Jangan membeli tanah pertanian yang terlalu subur.
7. Hindarilah bergosip karena hal itu bisa menjadi skandal.
Jangan mempunyai pelayan rumah tangga yang terlalu cantik, karena mereka mungkin akan mengacaukan rumah tanggamu.
8. Pelayan seharusnya tidak terlalu tampan.
Istri-istri dan selir seharusnya tidak menggunakan riasan yang berlebihan karena dapat menarik perhatian orang-orang yang dirasuki setan.
9. Nenek moyang mungkin terlalu jauh, tetapi kita harus tetap bersembahyang untuk mereka.
Anak-anak mungkin tidak terlalu pandai, tapi mereka harus mempelajari karya-karya klasik.
10. Keluarga yang berkecukupan perlu berlatih disiplin.
Pendidikan anak harus dimulai dengan penanaman sikap yang baik.
11. Jangan mencari untung secara curang.
Jangan minum terlalu banyak.
12. Jangan mencurangi pedagang kecil.
Bantulah tetangga dan keluarga yang membutuhkan.
13. Jangan menumpuk harta keluarga dengan curang, karena kekayaan yang demikian tidak akan bertahan lama.
Jangan mengkhianati nilai moral, karena hal itu akan menjatuhkan keluargamu.
14. Berilah lebih banyak bagian dari warisan keluargamu kepada saudara yang lebih miskin dari padamu.
Setiap orang di rumah tangga harus mematuhi peraturan keluarga dan mengamati sikap baik keluarga.
15. Dia bukanlah seorang pria yang begitu saja percaya pada kata-kata wanita dan memisahkan dirinya dari keluarganya yang sedarah.
Dia bukan seorang pria yang mencintai uang lebih daripada orangtuanya.
16. Ketika anak gadismu menemukan seorang yang baik untuk dinikahi, jangan mencari hadiah pernikahan yang berlebihan.
Ketika anak laki-lakimu menemukan seorang wanita yang baik dan murah hati untuk dinikahi, jangan mempermasalahkan mas kawinnya.
17. Malulah orang yang mengagungkan kekayaan dan kekuasaan.
Orang yang hina adalah mereka yang memandang rendah orang miskin dan yang kekurangan.
18. Hindarilah kasus pengadilan karena sering membuat kasus pengadilan akan mendatangkan bencana.
Jangan berbicara terlalu banyak karena kamu ditakdirkan untuk kelepasan bicara.
19. Jangan menggunakan posisimu untuk mengambil kesempatan pada yang lemah dan tak berdaya.
Jangan membunuh dengan sia-sia hanya untuk menyenangkan orang.
20. Seseorang yang irasional tapi merasa paling benar akan memiliki banyak hal yang akan disesalinya nanti.
Orang yang malas tapi puas dengan dirinya sendiri tidak pernah dapat berdikari.
21. Bergaullah dengan komunitas yang buruk, maka cepat atau lambat kamu akan mendapat masalah.
Berkawanlah dengan orang yang hati-hati dan berpengalaman, dan kamu dapat bergantung pada mereka ketika kamu membutuhkannya.
22. Jangan terlalu mudah percaya, karena apa yang kamu dengar mungkin tidak benar. Lebih baik bersabar dan berpikir panjang.
Jangan berdebat tanpa akhir, karena kamu mungkin di sisi yang salah. Lebih baik bersikap tenang dan mempertimbangkannya lagi.
23. Jangan pernah mengingat-ingat apa yang pernah kamu berikan.
Ingatlah apa yang diberikan kepadamu.
24. Selalu berikan sedikit keluwesan saat melakukan apa pun, dan jangan terlalu yakin.
Puaslah dengan apa yang kamu dapatkan, dan tahu kapan harus berhenti.
25. Jangan iri hati dengan keberuntungan orang lain.
Jangan bersenang-senang di atas penderitaan orang lain.
26. Setelah melakukan sesuatu yang baik tapi ingin orang lain mengetahuinya adalah sesuatu yang tidak baik.
Setelah melakukan sesuatu yang buruk tapi mencoba untuk menutupinya adalah lebih buruk.
27. Jika kamu tergoda oleh kecantikan, penghukuman akan datang mengunjungi istrimu.
Jika kamu membenci seorang pria dan melukainya dengan curang, bencana akan datang pada anak-anakmu.
28. Selama ada kerukunan di dalam rumah, keluarga itu masih dapat berbahagia meskipun miskin.
Selama kamu membayar pajakmu yang telah jatuh tempo, pikiranmu akan damai meskipun kamu tidak mempunyai banyak uang yang tersisa.
29. Tujuan belajar adalah untuk mempelajari kebijaksanaan orang dalam sejarah, dan bukan mencari kedudukan tinggi.
Tujuan untuk bekerja dalam pemerintahan adalah untuk melayani raja dan negara, bukan untuk memenuhi kepentingan dan kebutuhan pribadi.
30. Ketahuilah nasibmu dan ikutilah keinginannya.
Jika kamu dapat melakukan semua hal yang saya usulkan, kamu hampir sempurna.
 
 
Komentar:
Orang-orang China menekankan pentingnya kehidupan keluarga. Banyak keluarga tradisional mempunyai seperangkat prinsip yang menjadi misi dan panduan dalam hidup sehari-hari. Tema terpenting yang ditekankan oleh prinsip itu adalah bakti kepada orangtua, hemat, rendah hati, bijak, toleran, menghormati orang yang lebih tua, mengembangkan diri, menahan diri, dan mendidik diri.

Prinsip keluarga menduduki tempat istimewa dalam warisan kebudayaan China. Prinsip-prinsip ini membuktikan kepercayaan China bahwa keluargalah, lebih dari sekolah atau masyarakat, yang menjadi batu penjuru pendidikan dan landasan untuk membangun karakter.
 
JIN LANSHENG (ABAD ke-18)
"Ketika sebuah keluarga hidup dengan rukun, mereka akan diberkati dengan nasib baik dan kemakmuran. Ketika sebuah keluarga dipenuhi dengan pertentangan, akan didatangi oleh bencana dan kemunduran."
 
Taken From Michael C. Tang Book
Kisah-Kisah Kebijaksanaan China Klasik - Refleksi Bagi Para Pemimpin
 
Copyright © 2005-2024, Bali Directory Designed and Managed by bali3000